Friday, April 10, 2009

KEPRI ARCHIPELAGO
























6 Bulan lalu saya berkesempatan untuk melakukan sebuah projek poto untuk kebutuhan sebuah buku archipelago di daerah Kepualauan Riau. Kepulauan Riau ini meliputi beberapa pulau pulau kecil, diantaranya yang paling terkenal adalah pulau Batam. Perjalanan saya mulai dari kepualauan Karimun. Perlu diketahui dalam projek ini saya hanya bekerja sendiri, tanpa ada guide ataupun kontak, maksudnya low budget project gitudeh hehhehe...jadi saya jalan tanpa referensi hanya menggunakan media intenet untuk skedar mencarai referensi. Selebihnya saya hanay mengandalkan insting dan banyak bertanya pada instansi terkait di daeerah-daerah yang saya kunjungi.

Dari satu pulau ke pulau yang lain, sebut saja Batam, Bintan, Pulau 7, Natuna, Daik Lingga, Dabo Singkep, dan lain lain. Banyak sekali peristiwa-peristiwa menarik selama perjalanan saya ke berbagai tempat tersebut, dari kurangnya dana hingga kejadian mengerikan pada saat perjalanan ke Pulau Natuna. Saat itu Kapal laut yang saya tumpangi Kandas di Pulau Letung pada saat akan menuju ke laut lepas di lautan china selatan.

Saya yang notabene bukan orang yang terbiasa dengan laut tentu saja merasa panik dan berinisatif mendekati ban pelampung guna antisipasi keadaan darurat...sedangkan orang lain yang memang kebetulan warga asli sana terlihat tenang tenang saja...akan saya ceritakan berbagai cerita lainnya di post saya berikutnya

salam

PARTYPARTAI

Pesta demokrasi pemilihan calon legislatif sudah selesai, menyisakan beberapa kisah dibalik pesta tersebut. Ada kisah tentang seorang calon legislatif (Caleg) yang hanya seorang tukang sate yang gigh dan bersemangat untuk berkampnaye dengan caranyaa sendiri, hingga cerita tentang bagaimana kacaunya lembaga pengawasan pemilu dalam hal ini yaiutu KPU Indonesia dalam melaksanakan tugasnya melakukan proses pemilhan umum. Pemilihan yang diharapkan akan menjadi sebuah memilih wakil rakyat untuk berjuang atas nama rakyat sedikit tercoreng dengan banyaknya cacat disana sini. Sebut saja ada nama calon pemilih ganda, atau banyak calon pemilih yang tidak terdaftar. Tapi tentu saja itu sudah terjadi dan tidak mungkin diulang kembali.

Ada satu yang menjadi perhatian saya dalam pesta demokrasi kali ini yaitu tentang strategi komunikasi yang dilancarkan para caleg caleg yang terjun mempertaruhkan jiwa dan raga demi sebuah kursi di parlemen. Ya bisa kita lihat banyaknya spanduk, poster , selebaran, yang terlihat berantakan di jalanan kota. Hmmm, mungkin ini yang disebut massive attack communication tapi entahlah bagi saya ini tak terlalu menarik, malah berkesan tidak elegan dan kurang memberikan sesuatu yang berarti. Tentu saja ini menggangu saya sebagai orang yang menyukai bidang kreatif, dan mungkin orang kebanyakan. Karena selain menggangu pemandangan, hal ini pun bagi saya memperlihatkan sebuah konsep komunikasi kurang menarik.

Poster, baligo, giant banner, poster yang memperlihatkan wajah para caleg ini tidak dirancang sedemikian rupa guna menarik perhatian audience/masyarakat, bukankah kegiatan ini untuk menarik perhatian masyarakat guna menangkap informasi yang ingin mereka sampaikan. Memang ada beberapa juga yang menarik dengan sedikit sentuhan tradisi lokal seperti yang terjadi di bali dan jogjakarta, tapi selebihnya sama saja dengan gaya komunikasi yang sama...ahhh..kurang asoy kata si dudung temen saya.

Ya memang kurang menarik, bagaimana kita mau melihat barang 5 menit saja poster poster tersebut sedangkan poster tersebut tidak menarik sama sekali, walhasil jangankan informasi tersampaikan malah lebih parah lagi hanya merusak pandangan mata saja.

Padahal bila kita lihat hal semacam ini bisa jadi arena kreatif untuk menraik audience guna melancarkan pesta demokrasi tersebut. Tidak perlu dengan poster yang dipasang secara membabi buta tetapi berikan sedikit sentuhan yang dapat memberikan jaminan orang untuk melirik, itu sudah cukup, dan tentunya dia akan mencari tahu informasi mengenai para caleg tersebut. Ini akan menjadi starting point untuk menuju pintu informasi yang lebih luas lagi tentang profil partai serta calon calon legislatif jagoannya. Tinggal bagaimana para partai ini mengelola jejaring, dan portal informasi yang baik untuk mempermudah para audience mencari informasi tentang mereka.

Tulisan ini hanya sekadar uneg-uneg aja tentang seorang warga negara yang sering aneh dengan wajah-wajah yang tak dikenal terpampang besar-besaran di jalanan ibukota...hihihih